Debit Air Bendungan Wundulako Terus Berkurang

RATUSAN HEKTAR SAWAH TERANCAM KEKERINGAN

Musim kemarau yang masih melanda wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra), mulai mengancam persawahan di Wundulako, Kolaka. Pasalnya, debit air sungai Lamekongga terus menurun sehingga ketinggian air bendungan Wundulako juga semakin berkurang.

Kepala kantor UPTD pengairan Wundulako Marsono mengatakan, jika kondisi kemarau terus bertahan hingga akhir tahun ini, kemungkinan besar ratusan hektar sawah terancam kering. “Saat ini masih aman, akan tetapi jika musim hujan tidak ada dibulan Desember maka ratusan hektar sawah terancam kering,” ungkapnya, Sabtu (23/11).

 

Bendungan Wundulako jelasnya, merupakan sumber utama pengairan ratusan hektar sawah di Wundulako. Saat ini, debit air bendungan Wundulako hanya 10 persen dibanding kondisi normal yang mencapai satu kubik perdetik. “Kondisi air dibendungan Wundulako perdetiknya hanya 100 liter, jauh dari yang diharapkan, sebab seharusnya 1 kubik perdetiknya atau seribu liter perdetik. Hal ini dikarenakan sungai Lamekongga yang terus mengecil debit airnya,” akunya.

Beruntung lanjut Marsono, sudah ada beberapa area persawahan yang sudah panen. Sehingga saat ini belum ada sawah yang mengalami gagal panen. “Allhamdulilah sebagian sawah yang sudah panen, termasuk di lingkungan Tadadai Sabilambo yang memang disana titik rawan kekeringan tapi sekarang sudah dipanen. Jadi sampai saat ini belum ada gagal panen,” terangnya.

Dengan kondisi seperti ini, Marsono menghimbau agar petani yang akan melakukan pengolahan sawah harus melapor, agar tidak terjadi hal terburuk bagi para petani. “Kalau mau aman petani harus lapor kalau mau turun sawah agar bisa diperhatikan kondisi airnya, dan kita berharap agar musim penghujan segera datang agar kondisi air bisa stabil kembali, jika tidak terjadi hujan dibulan Desember maka dampak terburuk akan terjadi bagi petani,” tutupnya. (k9)

 

Sumber : https://kolakaposnews.com/

Baca Lainnya

PILIHAN REDAKSI