Pemkab Kolaka programkan penanaman jengkol

Pemerintah kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara (Sultra), pada 2019 memprogramkan penanaman jengkol secara besar-besaran dengan cara menyediakan bibit secara gratis pada petani.

"Sebenarnya tanaman jengkol selama ini sudah ada dikembangkan beberapa petani namun jumlahnya hanya beberapa pohon saja, namun dengan melihat permintaan pasar dari tahun ke tahun semakin meningkat maka pemerintah menganjurkan untuk mengembangkan tanaman tahunan dari salah satu produk sayuran itu," kata Bupati Kolaka, Ahmad Safei di Kolaka, Minggu.

Menurut bupati, masalah bibit tanaman jengkol akan diberi secara cuma-cuma kepada petani dengan catatan ketersediaan lahan.

Apalagi tanaman jengkol itu bisa tumbuh disemua tempat terutama pada iklim tropis baik daratan rendah maupun daerah pengunungan pada ketinggian 500-1.000 meter di permukaan laut dan tahan terhadap kekeringan.

Berdasarkan hasil penelitian dari balai Litbang perkebunan, bahwa pohon jengkol di alam bebas pun mampu tumbuh hingga mencapai 10-25 meter dengan produksi setelah usia pohon jengkol di atas lima tahun dengan produksi 50-100 kg sekali panen.

"Yang pasti bahwa tanaman jengkol tidak harus memerlukan perawatan khusus seperti tanaman perkebunan kakao, cengkih dan lada, akan tetapi tanaman ini bila sudah tumbuh dan berusia di atas 3-4 tahun maka petani sisa menunggu hasilnya," ujarnya.

Untuk diketahui, produksi jengkol di tanah airi saat ini, mulai berkurang terutama di pulau Jawa karena lahannya sudah beralih fungsi, sehingga tidak salah harga jengkol pada musim tertentu bisa meroket tinggi hingga diatas Rp100.000 per kilogram. Bahkan ada petani, ada yang panen dengan hasil Rp5-Rp7 juta per pohonnya.

"Artinya bila ada petani memiliki satu hektare, dengan jumlah tanaman 200-250 pohon jengkol, maka sekali panen bisa mencapai ratusan juta per musim," ujar bupati Kolaka optimis.

Ia mengatakan, meskipun tanaman tahunan itu hanya sekali panen dalam setahun, karena adanya perlakukan teknologi maka bisa berbuah dua kali dalam setahun. Bahkan ada petani di pulau Jawa pohon jengkolnya tidak lagi mengenal musim.

Menurut Bupati Kolaka yang sudah menjabat dua periode itu, meskipun masyarakat Kolaka belum banyak yang mengkonsumsi jengkol, dirinya optimistis bahwa jengkol tidak lagi menjadi komoditas sayuran dalam negeri saja tetapi belakangan ini pasar luar negeri pun banyak yang membutuhkan karena ternyata kandungan dan manfaat untuk kesehatan sangat luar biasa.

"Dengan memiliki berbagai kandungan gizi tersebut buah jengkol dipercaya mampu mencegah dan mengobati penyakit gangguan diabetis, menurunkan kadar gula? dan dapat menjaga kesehatan jantung bagi setiap yang mengkonsumsinya," tuturnya.

Sumber : https://sultra.antaranews.com

Baca Lainnya

PILIHAN REDAKSI