Kualitas Pendidikan Masih Rendah, Sultra Rangking Tiga Terbawah se-Indonesia

Ketua Badan Akreditas Nasional Sekolah/Madrasah (BAN S/M), Prof. Dr. H. Anwar Hafid, M.Pd., mengungkapkan, kualitas pendidikan di Sultra masih rendah. Hal tersebut berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan pihaknya pada seluruh sekolah mulai dari jenjang SD, SMP, MTs, SMA, MA dan SMK se-Sultra dimana hasilnya masih banyak sekolah yang belum terakreditasi. “Sangat memprihatinkan, ditengah kemajuan daerah kita ini rupanya tidak diikuti dengan kemajuan pendidikan,” ujarnya usai kegiatan diskusi publik hasil akreditasi, Sabtu (15/12) lalu.

Prof. Anwar menjelaskan, dari 927 sekolah yang diakreditasi, 265 sekolah atau 28,59 persen tidak terakreditasi. “Angka ini cukup tinggi. Seharusnya minimal sekolah yang tidak terakreditasi jumlahnya harus lebih sedikit dibandingkan sekolah yang terakreditasi, atau kalau perlu tidak ada sekolah yang tidak terakreditasi jika kita ingin daerah kita kualitasnya terangnya.

Lanjut dia, ada dua faktor yang menjadi kelemahan utama sebuah sekolah/madrasah tidak terakreditasi yaitu kurangnya sarana dan prasarana dan kurangnya dan lemahnya kualitas pendidik dan tenaga kependidikan S/M. “Kedua standar ini bukan kewenangan sekolah/madrasah, tetapi menjadi kewenangan pemerintah daerah kabupaten/kota dan Pemerintah Provinsi Sultra. Terihat bahwa pemeintah terkait masih kurang perhatian terhadap pendidikan. Sehingga kondisi ini berdampak terhadap kualitas pendidikan yang sekaligus berdampak langsung terhadap pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) di Sultra,” ungkapnya.

Prof. Anwar berharap, melalui diskusi kali ini yang dihadiri instansi terkait seperti Dikbud Sultra dan Dikbud di 17 kabupaten/kota serta perwakilan dari Kemenag Sultra bisa mengetahui kondisi pendidikan saat ini sehingga ke depannya bisa dicarikan solusi untuk mengatasi permasalahan seperti pengadaan dua komponen yang sampai saat ini menjadi batu sandungan Provinsi Sultra untuk mendapatkan akreditasi yang lebih baik lagi, yakni persolan sarana dan prasarana serta tenaga kependidikan.

“Kami selalu komunikasikan dengan pemerintah, jadi mudah-mudahan ke depan Pemda bisa perhatian kepada sekolah diotoritanya. Karena selama ini pemerintah semacam apatis terhadap akreditas pendidikan. Padahal gambaran akreditas itu adalah gambaran kualitas sekolah,” tandasnya. (ags/b)

Sumber : https://kendaripos.co.id/

Baca Lainnya

PILIHAN REDAKSI