BPBD Indentifikasi Zona Rawan Bencana di Kolaka

Di wilayah Kabupaten Kolaka, BPBD setempat mengidentifikasi zona rawan bencana khususnya banjir dan puting beliung. Di awal tahun 2018 ini, banjir dan puting beliung tercatat sudah terjadi di beberapa daerah Bumi Mekongga tersebut. “Untuk bencana banjir sering terjadi di wilayah bagian selatan seperti di Kecamatan Watubangga yang meliputi Desa Peoho dan Ranoteta, di Kecamatan Tangketada yaitu Desa Oneha, Popalia, dan Rahanggada, serta di Kecamatan Polinggona tepatnya di Desa Wulongere dan Puudongi. Sedangkan di wilayah selatan tepatnya di Kecamatan Wolo di Desa Ulu Lapaopao dan Muara Lapaopao itu rawan banjir bandang. Untuk bencana puting beliung sering terjadi di wilayah pesisir seperti di Kecamatan Iwoimendaa di Desa Tamborasi dan Ladahai serta di Kecamatan Latambaga tepatnya di Kelurahan Mangolo,” rinci Kabid Penanganan Darurat dan Logistik BPBD Kolaka, Sutarno saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (23/3).

Ia mengatakan, meskipun tak menimbulkan korban jiwa, bencana banjir dan puting belitung yang terjadi di Kolaka selama tahun 2018 menimbulkan kerugian materil yang cukup besar. “Banjir menyebabkan 22 rumah rusak sedang dan merendam 100 hektare lahan pertanian, 50 hektare lahan perkebunan dan 50 hektare area perikanan. Sedangkan banjir bandang menyebabkan dua jembatan di Kecamatan Wolo terputus. Untuk bencana puting beliung juga menyebabkan tiga rumah warga rusak ringan. Bagi rumah warga yang rusak karena bencana kami berikan bantuan stimulan berupa bahan bangunan untuk perbaikan rumah senilai Rp 2 juta hingga Rp 5 juta tiap unit rumah, tergantung tingkat kerusakannya,” ujarnya.

Agar bencana banjir ataupun puting beliung tak menimbulkan korban jiwa ataupun kerugian materil yang besar, kata Sutarno pihaknya melakukan upaya pencegahan. “Banjir itu terjadi karena kurangnya resapan air di hulu sungai yang ada di daerah yang rawan banjir tersebut sehingga menimbulkan sedimen di bagian hilir. Jadi ketika hujan maka air sungai meluap. Makanya kami lakukan upaya pencegahan dengan melakukan penggalian sungai dan perbaikan tanggul serta pengerukan sedimen,” pungkasnya. (b/rus/fad)

Sumber :  http://kendaripos.co.id

Baca Lainnya

PILIHAN REDAKSI